Sunday, October 13, 2013

ayah yang kutakuti dan kukagumi ....

Kenangan tentang ayahku , aku memanggilnya "abah" tidak banyak buatku . Kalau saya ingat2 dari masa kecil saya sampai saat saya dewasa, tua , saya kurang adekat dengan abahku.
Dijaman kami kecil sosok seorang ayah dirumah adalah ditakuti kayaknya seorang kepala sekolah. Semua anak2nya selalu menjauh, karena ayahku jarang bisa komunikasi yang nyaman dengan semua anak2nya. Sehingga beliau apabila ada dirumah bersama kami seolah2 dia orang asing.

Kesibukan ayahku adalah sebagai pedagang , jadi hampir setiap minggu pasti ada jadwal keluar kota untuk menjajakan dagangannya . Anak2 lelaki secara bergantian akan mengantarkan kesasiun kreta api setiap pagi dan memikul dagangannya berupa kain batik. Kami anak2nya merasa lega apabila yah kami tidak ada dirumah, karena pasti rumah akan dalam keadaan tenang dan damai , karena ibuku sebagai pengendali rumah tangga yang berjuamlah 14 orang itu patuh, dan ibuku adalah ibu yang baik dan lembut.

Setelah 2 hari keadaan rumah tenang tiba saatnya ayahku akan pulang dari perjalanan "dinasnya" , kami ada harap2 cemas dan juga ada harap senang karena walaupaun nanti ada kemarahan dirumah pasti akan ada oleh2 yang dibawa ayahku , bisa buah2 an , kue2 , dll 

Segera kami anak2nya akan mendengar pertengkan ayah dan ibuku ,, entah soal belanja rumah , anak2  ataupaun apa saja ,,, tidak ada yang  beres dimata ayahku , ada saja yang kurang , Anak2 , ibi dan pembantuku akan kena omelan ..apalagi kalau saat kami akan berangkat kesekolah ....itu adalah saat dimana betul2 ibuku pontang melayani anak2nya dan suaminya sekaligus . dibawah onelan ayahku kamu makan sarapan pagi dan cepat berangkat kesekolah aga kami tidal mendengan omelannya lagi. Kami akan merasakan


1 comment:

  1. Selamat hari raya idul adha Bunda Ais...
    Papanya Bunda Ais mirip almarhum Kakek Hani...
    Kalau Papa Hani sih selalu dekat dengan kami, tak banyak bicara tapi suka bercanda, he he he

    ReplyDelete